Rabu, 28 September 2016

Keluguan Imah Yang Berujung Kenikmatan

Cerita Nafsu Birahi- Ini pengalamanku dua Tahun lalu tepatnya pada tahun 2012. Malam telah larut dan jam telah menunjukan pukul 9 malam. Sedari siang tadi kakakku bersama suaminya menghadiri pertemuan sebuah Network Marketing dan diteruskan dgn pertemuan khusus para leaders. Untk menghilangkan suntk, aku connect ke internet dan berbagai macam situs aku buka, seperti biasa pasti terdapat banyak situs porno yang asal nyrobot. Biasanya aku langsung close krn aku enggak enak dgn kakakku, tetapi malam ini mereka tdk ada dirumah, hanya bersama dgn seorang baby siters keponakanku, namanya Imah baru berumur 18 Tahun dan berasal dari Wonosobo. Memang agak kolotan dan dusun sekali, tetapi kalau aku perhatikan lagi Imah memiliki body yang lumayan bagus dgn wajah yang tdk terlalu jelek. Kami biasa mengobrolkan acara tivi atau terkadang Im-im (panggilan Imah sehari-hari) aku ajari internet meskipun hasilnya sangat buruk. Entah kenapa malam ini keinginanku untk melihat situs porno sangat besar dan libidoku naik saat aku lihat foto-foto telanjang di internet, tanpa aku sadari Im-im keluar dari kamar dan berjalan ke arahku entah sdh berapa lama dia berdiri disampingku ikut memperhatikan foto-foto telanjang yang ada di monitor komputer. “Apa enggak malu ya.. ” tanya Im-im yang membuatku kaget dan segera aku ganti situsnya dgn yang “normal”. Dgn berusaha tenang, aku minta Imah mengulangi pertanyaannya. “Itu lho tadi, gambar cewek telanjang yang Mas buat, emangnya nggak malu kalau dilihat orang “



Memang Imah sangat lugu dan ndusun kalau soal beginian. Dgn santai aku jawab sembari menyuruhnya duduk disebelahku. “Begini Im, ini foto bukan aku yang buat, orang yang buat ini (sambil aku perlihatkan lagi situs yang memuat foto telanjang tadi), merekakan model yang dibayar jadi ngapain malu kalau dapat duit. ” Kemudian Im-im melihat lebih seksama satu per satu foto telanjang itu dgn posisi badan agak membungkuk sehingga terlihat jelas bulatan kenyal panyudaranya, sdh sejak lama aku menikmati pemandangan ini dan aku sangat terobsesi untk tidur dgn Im-im. Aku tersentak kaget saat Imah bertanya soal foto dimana seorang cowok sedang menjilati vagina cewek. “Apa nggak geli ceweknya dijilati kayak gitu terus lagian mau-maunya cowok itu jilatin punya ceweknya padahalkan tempat pipis “. Dgn otak yang sdh kotor aku mulai berfikir bagaimana aku memanfaatkan kesempatan ini dgn baik. “Gini Im, vaginanya cewek kalau dijilatin oleh cowok malah enak, memang awalnya geli tapi lama-lama ketagihan ceweknya. Kamu belum pernah coba kan ” tanyaku pada Im-im sambil tgnku membuka foto-foto yang lebih hot lagi. “Belum pernah sama sekali, tapi kalau ciuman bibir dan susuku diremes sdh pernah, aku takut kalau nanti hamil”. (memang Im-im sangat terbuka ttg pacarnya yang di Bogor dan pernah suatu hari cerita kalau pacarnya ngajak tidur di hotel tapi Im-im nggak mau). “Kalau Cuma kayak gitu nggak bakal bikin hamil, gemana kalau kamu coba, nanti kalau kamu hamil aku mau tanggungjawab dan nggak perlu bingung soal uang, terus kalau ternyata kamu nggak hamil, kamu nanti aku ajari gaya-gaya yang ada difoto ini. Gimana “

Dan Im-im cuma diam sambil lihatin wajahku, sebenarnya aku tahu dia naksir aku sdh lama tapi krn posisi dia hanya babysiters yang membuatnya nggak PD. “Benar ya.., janji lho ” pintanya dgn sedikit ragu. Dan dgn wajah penuh semangat aku bersumpah untk menepati janjiku, meskipun aku enggak ada niat untk menepati janjiku. Aku putuskan sambungan internet dan mulai “melatih” Im-im dgn diawali teknik berciuman yang sdh pernah dia rasakan dgn pacarnya, sentuhan halus bibirnya yang lembut membuatku membalas dgn ganas hingga tanpa terasa tgnku telah meremas payudara Imah yang memang masih kencang. Desahan halus mulai muncul saat bibirku menelusuri lehernya yang agak berbulu seolah Im-im menikmati semua pelatihan yang aku berikan. Aku merasa cumbuan ini kurang nyaman, aku dan Imah pindah ke dlm kamar Im-im, perlahan aku rebahkan tubuhnya dan bibirku bergantian menjelajah bibir dan lehernya sedangkan tgnku berusaha membuka kaos dan BH-nya dan kini separoh tubuh Imah telah bugil membuat libidoku tdk karuan. Tanpa ada keluhan apapun Imah terus mendesah nikmat dan tgnnya membimbing tgn kiriku meremas teteknya yang bulat sedangkan payudara kanannya aku lumat dgn bibirku hingga terdengar jeritan kecil Im-im. Entah berapa lama aku mencumbu bagian atas tubuhnya dan sebenarnya keinginanku untk bercinta sdh sangat besar tetapi aku tahu ini bukan saat yang tepat.

Perlahan aku turunkan celana pendek dan celana dlmnya bersama hingga Imah sepenuhnya bugil dan ini yang membuat dia malu. Untk membuat Imah tdk merasa canggung aku mencumbunya lebih ganas lagi sehingga kini Imah mendesah lebih keras lagi dan tgn kanannya meremas kaosku untk menyalurkan gairahnya yang mulai memuncak. Bibirku kini mulai menjalar kebawah menuju vaginanya yang tertutup kumpulan bulu hitam, perlahan aku angkat kedua pahanya hingga posisi selakangannya terlihat jelas. Samar-samar terlihat lipatan berwarna merah di vaginanya dan aku tahu baru aku yang melihat surga dunia milik Im-im.

Kini bibirku mulai menjilati vaginanya yang mulai banjir dgn halus agar Im-im tdk merasa geli dan ternyata rencanaku berjalan lancar, desahan yang tadi menghiasi cumbuanku dgn Imah kini mulai diselingi lenguhan dan jeritan kecil yang menandakan kenikmatan luar biasa yang sedang dirasakan babysiters keponakanku. Semakin lama semakin banyak lendir yang keluar dari kemaluannya yang membuatku lebih bergairah lagi, tiba-tiba seluruh tubuh Imah kejang dan suara lenguhannya menjadi gagap sedangkan kedua tgnnya meremas kuat kasurnya. Dgn diiringi lenguhan panjang Imah mencapai klimak, tubuhnya bergerak tdk beraturan dan aku lihat sepasang teteknya mengeras sehingga membuatku ingin meremasnya dgn kuat. Setelah kenikmatannya perlahan turun seiring tenaganya yang habis terkuras membuat tubuhnya yang bugil menjadi lunglai, dgn kepasrahannya aku menjadi sangat ingin segera menembus vaginanya dgn peluru kendaliku yang sedari tadi sdh tegang. “Imah merasa sangat aneh, bingung aku jelasin rasanya” katanya dgn perlahan. “Belum pernah aku merasakan hal ini sebelumnya, aku takut kalau terjadi apa-apa,” sambil memelukku erat. Sambil kukecup keningnya, aku jawab kekhawatiranya. “Ini yang disebut kenikmatan surga dunia dan kamu baru merasakan sebagian. Imah nggak perlu takut atau khawatir soal ini, kan aku mau tanggungjawab kalau kamu hamil,” sambil kubalas pelukannya.

Sekilas aku lupa libidoku dan berganti dgn perasaan ingin melindungi seorang cewek, kemudian tanpa disengaja tgn Im-im menyentuh peluru kendaliku sehingga membuat peluru kendaliku kembali menegang. Wajah Imah tersipu malu saat aku lihat wajahnya yang memerah, kucium bibirnya dan tanpa menunggu komandoku Im-im membalasnya dgn lebih panas lagi dan kini Imah terlihat lebih PD dlm mengimbangi cumbuanku. Teteknya aku remas dgn keras sehingga Im-im mengerang kecil. Kini bajuku dibuka oleh sepasang tgn yang sedari tadi hanya mampu meremas keras kasur yang kini sdh acak-acakan spreinya dan aku imbangi dgn melepas celana pendekku dan segera terlihat peluru kendali yang sdh tegang krn aku terbiasa tdk memakai CD saat dirumah. Melihat pemandangan itu, Imah malu dan menjadi sangat kikuk saat tgnnya aku bimbing memegang peluru kendaliku dan setelah terbiasa dgn pemandangan ini aku membuat gaya 69 dgn Imah berada diatas yang membuatnya lebih leluasa menelusuri peluru kendaliku.

Setelah beberapa lama aku bujuk untk mengulumnya, akhirnya Im-im mau melakukan dan menjadi sangat menikmati, sedangkan aku terus menghujani vaginanya dgn jilatan lidahku yang memburunya dgn ganas. Krn tdk kuat menahan rasa nikmat yang menyerang seluruh tubuhnya, Im-im tak mampu meneruskan kulumannya dan lebih memilih menikmati jilatan lidahku di vaginanya dan aku tahu Imah menginginkan kenikmatan yang lebih lagi sehingga tubuh bugilnya aku rebahkan sedangkan kini tubuhku menindihnya sembari aku teruskan bibirku menjelajahi bibirnya yang memerah.

Perlahan tgnku menuntun tgn kanan Im-im untk memegang peluru kendaliku hingga berada tepat di depan mulut vaginanya, aku gosok-gosok peluru kendaliku di lipatan vaginanya dan mengakibatkan sensasi yang menyenangkan, erat sekali tgnnya memelukku sambil telus mengerang nikmat tanpa memperdulikan lagi suaranya yang mulai parau. Vaginanya semakin basah dan perlahan peluru kendaliku yang tdk terlalu besar mendesak masuk ke dlm vaginanya dan usahaku tdk begitu berhasil krn hanya bisa memasukkan kepala peluru kendaliku. Perlahan aku mencoba lagi dan dgn inisiatif Im-im yang mengangkat kedua kakinya hingga selakangannya lebih terbuka lebar yang membuatku lebih leluasa menerobos masuk vaginanya dan ternyata usahaku tdk sia-sia. Dgn sedikit menjerit Imah mengeluh, “Aduh.., sakit. Pelan-pelan dong” dgn terbata-bata dan lemah kata-kata yang keluar dari mulutnya. Saat seluruh peluru kendaliku telah masuk semua, aku diam sejenak untk merasakan hangatnya lubang vaginanya.

Perlahan aku gerakkan peluru kendaliku keluar-masuk liang vaginanya hingga menjadi lebih lancar lagi, semakin lama semakin kencang aku gerakkan peluru kendaliku hingga memasuki liang paling dlm. Berbagai rancauan yang aku dan Imah keluarkan untk mengekspresikan kenikmatan yang kami alami sdh tdk terkendali lagi, hampir 15 menit aku menggenjot vaginanya yang baru pertama kali dimasuki peluru kendali hingga aku merasa seluruh syaraf kenikmatanku tegang. Rasa nikmat yang aku rasakan saat spermaku keluar dan memasuki lubang vaginanya membuat seluruh tubuhku menegang, aku lumat habis bibirnya yang memerah hingga Im-im dan kedua tgnku meremas teteknya yang mengeras. Akhirnya aku bisa merasakan tubuh Im-im yang lama ada Winnaganku. Kami berdua tergolek lemah seolah tubuhku tak bertulang, kupeluk tubuh Imah dgn erat agar dia tdk galau dan setelah tenagaku pulih aku berusaha memakaikan baju padanya krn Im-im tdk mampu berdiri lagi. Saat aku hendak mengenakan CD aku lihat sedikit bercak merah dipahanya dan aku bersihkan dgn CD ku agar Im-im tdk tahu kalau perawannya sdh aku renggut tanpa dia sadari.

Kami berdua melakukan hal itu berulangkali dan Imah semakin pintar memuaskanku dan selama ini dia tdk hamil yang membuatnya sangat PD. Tanpa disadari 2 tahun aku menikmati tubuhnya gratis meskipun kini Imah tdk menjadi babysiters keponakanku sebab kakakku telah pindah rumah mengikuti suaminya yang dipindah tugaskan ke daerah lain. Skrg Im-im menjadi penjaga rumahku dan sekaligus pemuas nafsuku saat pacar-pacarku tdk mau aku ajak bercinta. Saat lebaran seperti biasa Imah pulang kampung selama 2 minggu dan yang membuatku kaget dia membawa seorang cewek sebaya dgn Imah dan bernama Dina yang merupakan sepupunya. Memang lebih cantik dan lebih seksi dari Imah yang membuatku berpikir kotor saat melihat tubuh yang dimiliki Dina yang lugu seperti Imah 2 tahun lalu. Pada malam harinya, setelah kami melepas rasa kangen dgn bercinta hampir 2 jam, Imah tiba-tiba menjadi serius saat dia mengutarakan maksudnya. “Mas, aku sdh 2 tahun melayani Mas untk membereskan urusah rumah dan jg memberikan kepuasan diranjang seperti yang aku berikan saat ini,” Imah terdiam sejenak. “Aku ingin tahu, apakah ada keinginan Mas untk menikahiku meskipun sampai saat ini aku tdk hamil. Apa Mas mau menikahiku “

Aku terhenyak dan diam saat disodori pertanyaan yang tdk pernah terlintas sedikitpun selama 2 tahun ini. Lama aku terdiam dan tdk tahu mau berkata apa dan akhirnya Imah meneruskan perkataannya. “Imah tahu kalau Mas nggak ada keinginan untk menikahiku dan aku nggak menuntut untk menjadi suamiku, 2 tahun ini aku merasa sangat bahagia dan sebelum itu aku telah mencintai Mas dan menjadi semakin besar saat aku tahu Mas sangat perhatian dgnku. ” Imah terdiam lagi dan aku memeluknya erat penuh rasa sayang dan Imah pun membalas pelukanku. “Tapi.., aku ingin lebih dari ini. Aku ingin bisa menikmati cinta dan kasih sayang seorang suami dan itu yang membuatku menerima pinangan seorang pria yang rumahnya tdk jauh dari desaku. ” Aku terhenyak dan menjadi lebih bingung lagi dan belum bisa menerima kabar yang benar-benar mengagetkanku.

Kami berdua hanya bisa diam dan tanpa terasa meleleh air mataku dan aku baru merasa bahwa aku ternyata benar-benar menginginkannya, namun ternyata sdh terlambat. Keesokan harinya aku mengantar Imah ke terminal untk kembali pulang ke desanya dan menikah dgn seorang duda tanpa anak, menurutnya calon suaminya akan menerimanya meskipun dia sdh tdk perawan. Dgn langkah gontai aku kembali ke mobilku dan melalui hari-hariku tanpa Imah.

Bagai Mana Dengan Ceritanya?
Bagus Bukan!
Jangan Malas Untuk Membagikan Cerita Ini Dan Baca Juga Cerita Nafsu Birahi Lainnya Di Bawah Ini:

Related Posts

Previous
Next Post »