Sabtu, 01 Oktober 2016

Permainan Seru Dengan Tante Rini

Cerita Nafsu Birahi - Perkenalkan namaku Putrie Paramitha dan cukup panggil saja Putrie . Saat ini usiaku 20 tahun. Aku masih duduk dibangku kuliah semester 5 sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Kota Gudeg Yogyakarta. Aku ingin menceritakan pengalaman pertama bercumbu dengan sesama wanita.

Cerita panas ini dimulai pada suatu sore di akhir bulan Februari tahun 2008 lalu. Pada saat itu kedua orang tuaku pergi keluar kota untuk beberapa hari. Kedua orang tuaku sudah meminta tolong kepada tante Siska untuk menemaniku. Sore itu tante Siska datang dengan temannya yang bernama tante Rini yang berumur sekitar dua kali dari umurku.

Setelah berbasa-basi sebentar di ruang tamu, kupersilakan mereka untuk beristirahat di kamar yang telah disediakan. Mereka berdua masuk ke kamar dan aku membereskan gelas minuman yang kusuguhkan kepada mereka.

Ketika aku melewati kamar mereka, kudengar suara tante Rini , “Ayo kita mulai”. Aku penasaran dengan perkataan tante Rini  sehingga aku sengaja mengintip melalui lubang kunci pintu kamar itu siapa tahu kelihatan. Memang benar kelihatan. Mereka berdua berdiri berhadap-hadapan sedang saling berciuman dan saling melepas baju. Kulihat tante Rini  tidak mengenakan BH sedangkan tante Siska mengenakan BH. Mereka masih berciuman dan saling meremas payudara.



Tante Rini  meremas kedua payudara tante Siska yang masih dilapisi BH sedangkan tante Siska dengan leluasa meremas kedua payudara tante Rini  yang sudah telanjang. Aku sudah terangsang dan tanganku tanpa sadar masuk ke kaos meremas kedua payudaraku sendiri.

Beberapa saat kemudian tante Siska menghentikan remasannya pada kedua payudara tante Rini  dan melepas BH-nya sehingga kedua payudara mereka yang lebih besar dari punyaku yang 36A sudah sama-sama telanjang. Mereka melanjutkan saling meremas serta saling mencium dan aku juga makin terangsang, ingin bergabung dalam permainannya.
Tiba-tiba kedua payudara mereka sedikit demi sedikit sudah saling menempel dan mereka berpelukan. Adegan selanjutnya aku tidak melihatnya karena posisi mereka bergeser dari lubang kunci pintu kamar yang aku intip.

Aku kemudian pergi ke kamarku dan melupakan hal tersebut. Aku pergi ke kamar mandi dan ketika aku tinggal melepas CD pintu kamar mandi diketuk oleh seseorang. Aku meraih handukku dan melilitkannya di tubuhku. Kubuka pintu dan kulihat tante Rini  hanya dengan memakai kimono.
“Kamu dipanggil tante”
Pikiranku kembali ke adegan yang kulihat dari lubang kunci sehingga kujawab, “Tapi saya baru mau mandi”
Dengan harapan tante Rini  terangsang melihat keadaan tubuhku terlilit handuk kemudian mencumbuku. Ternyata tidak.

“Terserah kamu mau mandi. Tapi aku cuma disuruh”
Dia kemudian pergi dari hadapanku. Aku lalu masih berselimutkan handuk lalu masuk ke kamar tante Siska dan kulihat dia sedang tengkurap di tempat tidur hanya dengan memakai CD saja.
“Ada apa tante?”
“Kamu bisa mijit kan”
“Bisa”

Disuruhnya aku untuk duduk di atas tubuhnya dan aku mulai memijit. Aku memijit sambil membayangkan adegan yang kulihat dari lubang kunci. “Handuknya dilepas saja” Aku menoleh dan kulihat tante Rini  melepas kimononya. Dia yang juga memakai CD saja kemudian naik ke tempat tidur dan menarik handuk yang masih kupakai.
Sekarang kami bertiga sudah sama-sama setengah telanjang. Tante Rini  duduk di belakangku dan menempelkan kedua payudaranya ke punggungku. Digesek-gesekkan kedua payudaranya ke punggungku dan tangannya juga maju ke depan meremas kedua payudaraku. Aku semakin berani dan tanganku yang memijit punggung tante Siska lalu turun ke bawah meremas kedua payudara tante Siska.

Setelah beberapa menit, tante Rini lalu turun dari tempat tidur dan aku disuruhnya duduk di tepi tempat tidur. Tante Siska juga turun dan berdiri di belakang tante Rini . Mereka melepas CD mereka masing-masing. Tangan tante Siska dari belakang meremas kedua payudara tante Rini . Kemudian salah satu tangannya turun ke bawah. Jarinya masuk ke vagina tante Rini  yang sudah basah. Aku sendiri juga semakin basah sehingga kulepas CD-ku. Tapi aku tidak mau ikut bergabung. Takut keasyikan mereka terganggu.

Sekarang mereka sudah saling berhadapan dan berpelukan sambil berciuman serta saling meremas pantat. Jari tante Rini dimasukkan ke pantat tante Siska begitu pula sebaliknya. Mereka serentak melepaskan ciumannya dan mendesah bersama-sama. Tante Rini  melepaskan pelukan tante Siska dan menyuruhku untuk tiduran. Dia kemudian mencium bibirku dan aku membalasnya. Lidahku masuk ke mulutnya dan saling menjilat. Tangannya meremas kedua payudaraku dan perlahan-lahan kemudian turun ke bawah. Dia menerima sesuatu dari tante Siska. Kulihat penis buatan ada di tangannya. Kemudian penis buatan yang besar itu perlahan-lahan dimaukkan ke vaginaku.

Pertama hanya dimasukkan 2 cm, kemudian ditariknya lagi. Lalu dikeluar-masukkan lagi lebih dalam sampai 7 cm. Dan dikocoknya vaginaku sedangkan mulutnya menghisap payudara kiriku. Aku menikmati perlakuan tante Rini  dan kulihat tante Siska ikut bergabung. Dia mulai mencium bibirku, kemudian turun ke bawah menghisap payudara kananku sedangkan tangannya yang juga memegang penis buatan memasukkannya ke mulutku dan dikeluar-masukkan.

Beberapa saat kemudian tante Rini  menghentikan mengocok vaginaku tetapi penis buatan itu ditinggalkannya. Tante Siska juga berhenti mengeluar-masukkan penis buatan ke mulutku. Tante Siska lalu tengkurap di atasku sambil penis buatan yang masih ada di vaginaku dimasukkannya ke vaginanya kemudian dia naik turun. Seolah-olah aku adalah laki-laki dengan penis besar.

Setelah beberapa menit dia terlihat lemas kemudian tidur di atasku. Kedua payudara kami saling menempel. Kurangsang dia dengan ciuman di bibirnya. Dia mulai terangsang dan memelukku sambil pindah posisi. Tante Siska di bawah dan aku di atas. Aku merasakan ada sesuatu masuk ke lubang pantatku. Ternyata tante Rini  telah tidur di atasku dengan penis buatan di vaginanya yang dimasukkan ke pantatku. Permainan ini berlanjut sampai tengah malam secara bergantian. Aku dengan tante Rini , aku dengan tante Siska, tante Rini dengan tante Siska, serta kami bertiga bercumbu bersama-sama. Kami bertiga sangat menikmati permainan ini terutama aku yang baru pertama kali melakukannya.

Related Posts

Previous
Next Post »